.
B. Perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Malaysia
Sistem pendidikan di kedua Negara mempunyai
perbedaan diantara satu level pendidikan satu dengan yang lain, sehingga
diharapkan setelah kita melihat perbedaan perbandingan dikedua Negara
ini secara seimbang dan proposional sehingga diakhir makalah ini kita
dapat mempelajari hal-hal baru yang mungkin saja dapat diadaptasi
kedalam sistem pendidikan di Indonesia. Sebelum membandingkan system
pendidikan di Negara Malaysia, penulis akan mendeskripsikan terlebih
dahulu sistem pendidikan di Indonesia. (www.aliemassholach.blogspot.com)
1. Sistem pendidikan Indonesia
Sistem Pendidikan nasional Indonesia terdiri dari tiga jenis pendidikan, yaitu:
a. Pendidikan umum memprioritaskan perluasan pengetahuan umum
dan perbaikan keterampilan siswa. Spesialisasi pendidikan dibutuhkan
dikelas 12.
b. Pendidikan vokasional mempersipkan siswa dalam mempersipkan
sejumlah keterampilan vokasional yang dibutuhkan para pekerja.
c. Pendidikan berkebutuhan khusus memberikan keterampilan dan
kemampuan penting bagi siswa dengan keterbatas fisik dan mental
d. Pendidikan kedinasan bertujuan meningkatkan kemampuan yang
dibutukan sebagai persiapan sebagai calon pegawai negeri sipil
departemen pemerintahtan dan non departemen.
e. Pendidikan agama mempersiapkan siswa untuk berperan yang
menuntut pengetahuan khusus tentang agama dan pelajaran yang terkait.
f. Pendidikan yang berorientasi akademik berfokus kepada perbaikan penguasaan sain
g. Pendidikan professional mempersiapkan siswa untuk menguasai
spesialisasi pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan dan
keterampilan.
2. Jenjang Pendidikan
Sistem pendidikan formal terdiri dari beberapa
jenjang pendidian, yaitu sekolah dasar, sekolah menengah dan pendidikan
tinggi. Pendidikan pra sekolah juga termasuk didalam sistem pendidikan
nasional Indonesia.
Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah bertujuan menstimulasi pertumbuhan fisik dan
mental siswa diluar keluarga sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar.
Tujuan pendidikan pra sekolah adalah memberikan dasar pertumbuhan dan
perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, keterampilan dan
inisiatif. Tipe-tipe penddikan pra sekolah yang ada adalah taman
kanak-kanak dan kelompok bermain. Taman kanak-kanak adalah bagian dari
pendidikan dasar sedangkan kelompok bermain berada diluar system
persekolahan. Pendidikan pra sekolah diberikan kepada anak dari usia 4
sampai dengan 6 tahun yang mempunyai masa pendidikan satu atau dua tahun
pendidikan, sedangkan kelompok bermain diikuti oleh anak-anak yang
berusia dibawh tiga tahun.
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan dasar dari pendidikan Sembilan tahun, yang
terdiri dari enam tahun disekolah dasar dan tiga tahun dh sekolah
menengah pertama. Tujuan dari pendidikan dasar adalah untuk memberikan
siswa ketermapilan dasar untuk mengembangkan diri mereka sendiri sebgai
individu, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota mahluk hidup,
demikan juga untuk melanjutkan studi mereka ke sekolah menengah.
Sekolah dasar (SD) menyelanggarakan program pendidikan enam tahun.hal
ini terdiri dari dua tipe pendidikan yang berbeda, yaitu sekolah dasar
umum dan sekolah dasar bagi anak cacat. (SDLB)
Program pendidikan sekolah menengah pertama berlangsung selama tiga
tahun setelah eman tahun pendidikan dasar. Seperti juga di sekolah
dasar, sekolah menegah pertama terdiri dari sekolah menengah pertama
umum dan sekolah menegah pertama bagi anak cacat. (SMPLB).
Selain itu juga ada sekolah dasar islam yang dilaksanakan oleh
kementerian agama. dasar Sekolah dasar islam (Madrasah Ibtidaiyah atau
MI) sama dengan sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama islam
(Madrasah tsanawiyah atau MTs) yang sama dengan sekolah menegah pertama
(SMP).
Muatan kurikulum skolah dasar terdiri dari Pancasila, agama,
pendidikan kewarga negaraan, bahasa Indoneisa, membaca dan menulis,
matematika, aritmatika, sain dan teknologi, geografi, sejarah nasional
dan dunia, kerajinan tangan dan seni, pendidikan kesehatan jasmani,
menggambar, bahasa Inggris dan muatan local. Kesemua itu bukan nama mata
pelajaran, tetapi hanya istilah dalam hal pembelajaran yang membebtuk
kepribadian dan elemen kemampuan yang diajarkan dan ditingngkatkan
melalui pendidikan dasar.
Pendidikan Menengah
Jenis pendidikan menengah adalah sekolah menengah umum, sekolah
menengah kejuruan, sekolah menengah agama, sekolah menegha kedinasan.
Sekolah menengah umum memberikan prioritas untuk memperluas pengetahuan
dan mengembangkan keterampilan siswa dan mempersiapkan mereka untuk
melanjutkan untuk melanjutkan dtusi mereka ke pendidikan tinggi.
Pendidikan sekolah menengah kejuruan memberikan prioritas untuk
memperluas keterampilan kerja dan menekan pada persiapan siswa untuk
memasuki dunia kerja dan memperluas sikap professional. Pendidikan
sekolah menengah keagamaan memberikan prioritas terhadap penguasaan
pengetahuan khusus keagamaam. Pendidikan sekolah menegah kedinasan yang
menekankan pada perbaikan kemampuan dalam melaksanakan tugas pelayanan
pegawai negeri sipil atau calon pegawai negeri sipil. Pendidikan sekolah
menengah khusus ditujukan dan dirancag bagi siswa yang mempunyai
keterbatasan fisik dan mental (lihat tabel 1)
Di Indonesia setiap jenjang pendidikan harus melalui ujian nasional
apa bila hendak melanjutkan kejenjang selanjutnya. Demikian pula ketika
akan melanjutkan ke perguruan tinggi para siswa harus mengikuti SPMB
yang terpusat.
2. Sistem Pendidikan Malaysia
Pendidikan di Malaysia secara keseluruhan dibawah
hukum kementrian pendidikan, yang bertanggung jawab mengurusi sistem
pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan universitas, mengatur
silabus, mengontrol ujian nasional dan mengawasi perkembangan
pendidikan.
Pendidik dasar di Malaysia berlangsung selama enam tahun. Pendidikan
tersebut ditujukan untuk memberikan pendidikan dasar bagi siswa agar
menguasai kompetensi membaca, menul1s dan aritmatik. Pada akhir tahun
ajaran siswa sekolah akan diuji yang disebut dengan Ujian Penilaian
Sekolah Rendah/ The Primary school Assessment Test (UPSR/PSAT). Terlepas dari kinerja mereka di PSAT, semua siswa sekolah dasar dinaikkan ke Form one.
Pendidikan sekolah menengah adalah kelanjutan dari level pendidikan dasar. Silabus, Kurikulum Bersepaduan Sekolah Menengah/ Secondary School Integrated Curriculum
(KBSM/SSIC) dikembangkan untuk menyesuaikan kebutuhan dan aspirasi
Negara. Pendidikan menengah dibagi kedalam tiga level utama: lower secondary level, upper secondary level dan level pra universiti.
Lower secondary education di Malaysia mempersiapkan siswa
untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan didalam kehidupan dan
dapat menjadi warga Negara yang berguna bagi Negara. Setelah
menyelesaikan tahun ketiga, para siswa diharuskan untuk mengikuti ujian
penilaian nasional, Penilain Menengah Rendah/Lower Secondary Assessment
(PMR/LSA). Kinerja siswa pada PMR/LSA akan menentukan jurusan akademik
mereka kepada upper secondary level, yaitu apakah akan dijurusan sain,
seni, teknik atau vokasional.
Pemilihan siswa dan jurusan akademik pada upper secondary level akan
ditentukan oleh kemetrian Pendidikan. Pada ahir masa pendidikan dua
tahun di pendidikan upper education, siswa akan diuji oleh ujian
nasional wajib, Sijil Pelajaran Malaysia/ Malaysia Certificate of Examination (SPN/MCE) atau Sijil Pelajaran Malaysia Vokasional/ Vocational Malaysian Certificate
(SPM/VMCE), kalau siswa memilih jurusan vokasional. Sertifikat
SPM/MCE/SPMV/VMCE sama dengan O-level Cambridge University Examinations.
Siswa pada jurusan vokasional akan mempelajari bidang studi
vokasional yang berhubungan dengan bidang studi lain yang identik kepada
silabus sekolah umum lainnya. Mereka diharuskan untuk mengikuti
Peperiksaan Sijil Pelajajran Malaysia Vokasional (SPMV) pada akhir tahun
ajaran kedua. Bagi siswa yang mempunyai hasil yang baik bisa
melanjutkan studi mereka ke lembaga pendidikan tinggi local atau
langsung masuk ke pasar kerja. Kursurs Pelatihan Keterampilan (Skills Traning Course)
adalah program tambahan. Siswa akan melalui program pelatihan
keterampilan dengan demikian memungkinkan mereka untuk mengikuti
Peperiksaan Majilis Latihan Vokasional Kebangraan Asa (MLVK) pada dua
tahun akhir program pendidikan. Mereka kemudian akan bergabung dengan
pasar kerja atau melalui pelatihan keterampilan tingkat atas (advance skills training)
diwalau tertentu. Pelatihan vokasional bagi pemuda penting bagi
perkembangan nasional. Selain kemetrian pendidikan masih ada kementrian
lain, agen public atau swasta terlibat didalam pelatihan vokasional bagi
pemuda untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja indrustri . Pada program
pendidikan pra-universita diklasifikasi kedalam dua kelompok yaitu A
Level dan program studi matrikulasi. Yang masuk pada program ini
didasarkan pada hasil kinerja (SPM/SPMV). Untuk program studi A Level,
jurusan pendidikannya adalah kesenian, sain dan teknik. Siswa akan
diharuskan untuk mengikuti Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia Examination
(STPM), yang diatur oleh Dewan Ujian Malaysia dan diakreditasikan oleh
University of Cambridge Local examination Syndicate of England (UCLES).
Kualifikasinya di atur oleh banyak universitas di dunia. Program studi
matrikulasi yang diatur calon mahasisa pada universitas lokal. Ini
merupakan program dasar akademik satu tahun, dimonitor oleh universitas
tuan rumah dan pembelajaran dilaksanakan di masing-masing sekolah negeri
atau swasta
C. Simpulan
Berdasarkan deskripsi yang telah Penulis uraiankan, maka kesimpulan
yang dapat diambil adalah sebagai berikut: Masing-masing negara
mempunyai sistem pendidikan yang sangat berbeda. Di Indonesia tidak
berlaku automatic transision disetiap jenjang pendidikan karena
masing-masing jenjang pendidikan diharuskan mengikuti Ujian Nasional
sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya. Sebagai contoh siswa SMP
harus mengikuti UN sebelum melanjutkan ke SMA. Hal ini sangat bertolak
belakang dengan sistem pendidikan di Malaysia di mana hasil PSAT tidak
menentukan karena setiap anak harus melanjutkan ke form one.
Malaysia mempunyai persiapan untuk memasuki perguruan tinggi yang
disebut dengan A Level dan matriculation study program. Sedangkan di
Indonesia sisiw yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi harus
mengikuti SPMB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar