.QS. Al-Fathir, 35:27-28.
اَلَمْ تَرَ أَنَّ
اللهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً، فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ
مُّخْتَلِفًا اَلْوَانُهَا، وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيْضٌ وَحُمْرٌ
مُّخْتَلِفٌ اَلْوَنُهَا وَ غَرَابِيْبُ سُوْدٌ (٢٧) وَمِنَ النَّاسِ
وَالدَّوَابِ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوَانُهُ كَذَلِكَ، إِنَّمَا
يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَائُوْا، إِنَّ اللهَ عَزِيْزٌ
غَفُوْرٌ(٢٨)
Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwasannya Allah
menurunkan hujan dari langit lalu kami hasilkan dengan hujan itu
buah-buahan yang beraneka ragam jenisnya. Dan diantara gunung-gunung itu
ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada
(pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) diantara manusia,
binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada
Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Al-Fathir, 35:27-28)
Selanjutnya berkenaan dengan ayat tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
Alwanuha: warna-warnanya, seperti merah kuning, hijau dan lain sebagainya.
Al-Judad: jamak dari juddah, artinya: jalan, yaitu jalan yang bermacam-macam warnanya, digunung dan semisalnya.
Al-Gharabib:
jamak dari ghirbib: hitam pekat. Orang mengatakan aswadu ghirbib (hitam
pekat) abyadhu baqiq (putih cemerlang) asfaru faqi’ (kuning kemilau)
dan ahmaru qanim (merah membara).5
Pada ayat ini Allah menguraikan
beberapa hal yang menunjukkan kesempurnaan dan kekuasaannya yang oleh
kaum musyrikin dapat dilihat setiap waktu yang kalau mereka menyadari
pula ke-Esaan dan kekuasaan Allah yang Maha Sempurna itu. Allah
menjadikan sesuatu yang beraneka ragam macamnya yang bersumber dari yang
satu. Allah menurunkan buah-buahan yang beraneka ragam warna, rasa dan
baunya. Sebagaimana yang kita saksikan buah-buahan itu warnanya ada yang
kuning, ada yang merah dan sebagainya.
Kemudian dalam ayat (28)
Allah menjelaskan tentang hal-hal yang menunjukkan kesempurnaan dan
kekuasaanya. Allah SWT, menciptakan binatang-binatang melata dan
binatang ternak, yang bermacam-macam warnanya, sekalipun dari
jenis-jenis yang satu. Bahkan ada binatang yang satu sering terdapat
warna yang bermacam-macam.
Tentang ulama atau orang-orang yang
berilmu pengetahuan, Ibnu Katsir telah menafsirkan “tidak lain orang
yang akan merasa takut kepada Allah itu hanyalah ulama yang ma’rifat
yaitu mengenal Tuhan menilik hasil kekuasaan dan kebesarannya yang
mempunyai sekalian sifat kesempurnaannya dan yang mempunyai al-Asma’ul
Husna apabila ma’rifat bertambah sempurna dan ilmu terhadap-Nya
bertambah matang, ketakutan kepada-Nya pun bertambah besar dan bertambah
banyak.6
Dari ayat 27 dan 28 tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:7
1.Tanda-tanda
kekuasaan Allah ialah diturunkannya hujan, tumbuhlah tumbuh-tumbuhan
yang menghasilkan buah-buahan yang beraneka ragam.
2.Demikian juga manusia, binatang-binatang diciptakan Allah bermacam-macam warna jenisnya sebagai tanda kekuasaanNya.
3.Yang
benar-benar mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah dan mentaatinya
hanyalah ulama, yaitu orang-orang yang mengetahui secara mendalam
kebesaran Allah. Dia Maha Perkasa menindak orang-orang kafir, Maha
Pengampun kepada hamba-hambanya yang beriman dan taat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar